JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana mengingatkan komitmen negara untuk memenuhi kebutuhan rumah rakyat. Pasalnya, Ananta menilai, saat ini masih banyak rakyat Indonesia yang belum memiliki rumah maupun yang tinggal di rumah yang layak huni.
"Saya perlu ingatkan ada komitmen dulu ada kongres perumahan rakyat kira-kira tahun 50-an itu Bung Hatta mengatakan bahwa negara berkomitmen untuk itu memenuhi kebutuhan rumah rakyat, " kata Ananta dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Direktur Utama PT Perum Perumnas, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Baca juga:
Pengusaha Diajak Ngupi Indah di MPP Padang
|
Lebih lanjut, Ananta menyebut, dahulu Perum Perumnas bisa dengan cerdik dan cerdas dalam memilih lokasi perumahan yang dibutuhkan oleh rakyat, namun masih dengan harga yang murah sehingga masyarakat dapat lebih mudah untuk memiliki rumah. Hal tersebut menurutnya berbeda dengan apa yang terjadi saat ini.
"Kalau kita kaitkan dengan sekarang kelihatannya mulai jauh pak, karena upah buruh, upah rakyat itu kalau untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan perumahan yang sekarang relatif naik 8 sampai 20 persen, itu kelihatan akan ketinggalan kan gitu lah, " tegas politisi PDI-Perjuangan ini.
Untuk itu, Ananta menekankan negara harus memenuhi kebutuhan rumah rakyat, sebab rumah merupakan kebutuhan dasar manusia. "Berkaitan dengan Perumnas ini kita bicara tentang nostalgia, karena kebutuhan dasar manusia itu kan pangan sandang papan. Papan ini menjadi bagian tanggung jawab dari Perumnas dan Perumnas dulu kan mengalami masa kejayaan yang luar biasa, " imbuhnya.
Terakhir, legislator dapil Banten III ini berharap, kesuksesan Perumnas di masa dahulu dapat diulang lagi. Terlebih, dengan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp1, 5 triliun yang digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan penyelesaian persediaan rumah Perum Perumnas.
"Saya berharap cerita kesuksesan Perumnas itu mesti bisa diulang, karena tadi PMN yang bapak minta itu Rp1, 5 triliun itu salah satunya untuk memenuhi rumah dan rusun kalau nggak salah kan gitu. Sehingga harapan kita ini, jadi milenial anak-anak muda kemudian orang miskin ini bisa apa menikmati rumah, " tutupnya. (bia/sf)