Kejaksaan Agung RI Periksa 9 Saksi Dugaan Korupsi BTS Kominfo

JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa 9 orang saksi yang terkait dengan perkara dugaan tindak pidana pencucian uang dengan tindak pidana asal tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 hingga 2022 pada Selasa (31/1/2023). 

Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa 9 orang saksi yakni, DA, A, IR, M, LW, LW, D, N dan LH. 

Baca juga: Diam - diam, Kejari Bengkalis Musnahkan Barbut Narkotika, Oharda dan Kamnegtibum

Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Dr. Ketut Sumedana dalam keterangannya yang diterima indonesiasatu.co.id di Jakarta, Rabu (1/2/2023). 

Sembilan orang saksi yang diperksa yaitu;

Baca juga: Pantau Penyaluran BLT, Bhabinkamtibmas Sassa : Warga Penerima BLT Harus Vaksin

DA selaku Kepala Divisi Hukum BAKTI.

A selaku Karyawan PT Sanggar Jaya Abadi.

Baca juga: Berikut Pesan Kajari Sampang Pada Kasi Pidsus Baru

IR selaku Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI. 

M selaku Tenaga Ahli Project Manager Unit BAKTI.

Baca juga: Amsakar Motivasi Siswa SMPN 1 Belakangpadang Terus Belajar Ikuti Jejak Kajati Kepri

LW selaku Direktur Penjualan PT ZTE Indonesia.

LW selaku Direktur Utama PT ZTE Indonesia.

Baca juga: Kajati Jambi Sapta Subrata Lantik Wakajati dan 7 Pejabat Eselon III

D selaku Karyawan PT Pancar Mutiara Jaya.

N selaku istri Tersangka GMS. 

LH selaku Penanggungjawab PT Nusantara Global Telematika dan PT Paradita Infra Nusantara.

Lanjut Ketut menyebut, adapun kesembilan orang saksi diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana pencucian uang dengan tindak pidana asal tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 s/d 2022 atas nama Tersangka AAL, Tersangka GMS, Tersangka YS, dan Tersangka MA.

Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan tindak pidana pencucian uang dengan tindak pidana asal tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 hingga 2022.

Baca juga: Setonopande Rumah Restorative Justice Pertama di Kota Kediri

Pemeriksaan saksi dilaksanakan dengan mengikuti secara ketat protokol kesehatan antara lain dengan menerapkan 3M, " Katanya. (**)