PALANGKA RAYA - Kondisi musim saat ini yang tidak yang tidak menentu, membuat beberapa ruas jalan kota Palangka raya mengalami kebanjiran akibat air hujan. Dan hal ini tentunya juga didorong faktor keadaan selokan/draenese yang semerawut, baik di daerah pemukiman padat penduduk.
Seperti tadi siang, sekitar pukul 15. 00 Wib kota Palangka Raya diguyur hujan tidak terlalu lebat, hanya beberapa jam saja. Membuat beberapa ruas jalan tergenang air hujan dan khususnya di Komplek Perumahan BTN Warna Karya jalan Galaxy III Kel Palangka Kec Jekan Raya, direndam banjir air hujan setinggi lutut orang dewasa.
Baca juga:
Longsor Ancam Rumah Dinas Bupati Merangin
|
Erniwaty, warga yang bermukim di komplek itu, sangat terganggu apabila hujan datang, karena walaupun hanya sebentar saja, maka jalan didepan kompleknya akan banjir bahkan masuk hingga kehalaman rumahnya.
"Hal ini sudah lama terjadi tiap hujan pasti jalan dikomplek kami kebanjiran air hujan, liat hingga sampai masuk teras rumah kami, " ungkap pegawai KLHK ini, Selasa (12/09/22).
Menurutnya ini bisa diakibatkan saluran air pembuangannya tidak bisa keluar dengan cepat dari komplek, dan itu bisa dilihat dari saluran/draenese.
Berdasarkan hasil pengamatan media ini, kondisi banjirnya komplek Perumahan tersebut diakibatkan salah warga membangun Bedeng/barak pas posisiny di parit jalur keluarnya air hujan menuju Draenese utama jalan Galaxy Raya.
Hal ini tentunya diharapkan juga kesadaran warga, dalam membangun bangunan harus memperhatikan kondisi prasaran umum khususnya saluran parit, agar tidak menutupi saluran itu. Dan ini akan mengakibatkan orang lain yang dirugikan, akibat tidak memperhatikan jarak bangunan.
"Kami harapkan kepada pihak terkait, Walikota Palangka Raya dan dinas PUPR agar bisa memperhatikan apa yang kami keluhkan, " ungkap bp Sendoy juga kepada media ini.
Media ini juga mengharapkan kepada dinas Perumahan Rakyat dan Walikota Palangka Raya, Fairid Nafarin bisa mendengarkan keluhan warganya. Agar bisa mencek kelokasi dan membongkar bangunan yang menyalahi aturan, baik Perda kota Palangka Raya, terkait jarak bangunan dengan As Jalan.
Agar kota Palangka Raya benar - benar bisa dikatakan sebagai Kota 'CANTIK' bukannya sebagai kota 'BANJIR'.