JAKARTA - Hari kedua uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) periode 2022-2027, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin menegaskan agar pimpinan OJK terpilih harus mampu menyelesaikan berbagai persoalan di industri jasa keuangan.
“Selama ini industri keuangan kita diterpa berbagai persoalan baik di bidang perbankan, asuransi, hingga pasar modal. Bahkan, beberapa persoalan sampai saat ini masih belum terselesaikan, seperti kasus Jiwasraya dan Bumiputera. Termasuk masih maraknya pinjaman online ilegal. Hal-hal ini adalah pekerjaan rumah yang belum sanggup dibereskan. Sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk diselesaikan oleh DK OJK terpilih selanjutnya, ” tegas Puteri di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Baca juga:
Amsakar Tampung Masukan DPRD Batam
|
Karenanya, Puteri mengimbau pimpinan OJK nantinya harus mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan melalui peningkatan kinerja perlindungan konsumen. “Pemimpin OJK terpilih harus berkomitmen untuk segera menyelesaikan kasus-kasus yang terus mengikis kepercayaan publik. Bersamaan itu, OJK perlu terus meningkatkan aspek perlindungan konsumen untuk menjamin kepercayaan masyarakat. Termasuk, aspek edukasi dan literasi keuangan juga perlu terus diupayakan, ” urai Puteri.
Lebih lanjut, Puteri juga mengingatkan berbagai tantangan dan dinamika sektor keuangan yang semakin dinamis dan kompleks untuk diantisipasi OJK ke depan. “Para kandidat harus bisa membawa OJK menjadi regulator yang adaptif dan responsif terhadap dinamika industri jasa keuangan yang semakin kompleks seiring transformasi digitalisasi dan tren ekonomi hijau. Termasuk, menyiapkan model kerja sama dan kolaborasi antar institusi untuk menangani kasus-kasus di sektor keuangan digital yang lintas sektor seperti aset kripto, NFT, robot trading, binary option, ” tutur politisi Partai Golkar ini
Puteri berharap pimpinan OJK terpilih bisa semakin memperkuat kinerja OJK dalam memajukan industri jasa keuangan di Indonesia. “ADK terpilih nantinya harus memiliki latar belakang dan pengalaman karir yang mumpuni di sektor jasa keuangan. Yang tak kalah pentingnya, mereka merupakan pemimpin yang visioner, berintegritas, berani mengambil risiko dan menghasilkan terobosan. Dengan begitu, harapannya, OJK bisa menjadi motor untuk mengembangkan sektor keuangan yang semakin produktif, aman, dan berkelanjutan, ” tutupnya. (we/sf)